LAMPUNG TIMUR – Anggota Gapoktan Margo Rukun, Desa Marga Batin Lampung Timur semakin geram. Pasalnya hingga saat ini Ketua Gapoktan Agus Suwito terus bungkam terkait data pengajuan dan penerimaan anggaran Oplah Pertanian atau Optimalisasi Lahan pertanian.
Sukirno bersama anggota lainnya mendatangi Kantor Camat Waway Karya untuk meminta bantuan Camat Syamsul Bahri untuk bisa mempertemukan anggota dan Agus Suwito membuka data informasi penerima anggaran Oplah dari Pemerintah itu.
“Kami hari ini menemui Pak Camat meminta bantuan untuk bisa dipertemukan dengan Agus Suwito selaku ketua Gapoktan, kami meminta untuk membuka data penerima anggaran Oplah,” ungkapnya, Senin (29/9/2025).
Dalam pertemuan itu, lanjut Sukirno. Camat Syamsul Bahri melakukan komunikasi dengan Kordinator Penyuluh (Korluh) Pertanian melalui sambungan telpon WhatsApp untuk menyelsaikan permasalahan anggaran Oplah tersebut.
“Didepan kami pak Camat berbicara kepada Korluh untuk menyelsaikan masalah ini, ‘Pak Feri saya minta sama pak Feri agar bisa menemukan antara kedua belah pihak dan selesaikan persoalan ini, mintakkan data dengan Agus supaya bisa selesai, aku pusing juga kalau semua dikit -dikit pak Camat semua, ini kan ranah pak Feri, tolong selesaikan ya pak Feri’, begitu bang,” jelas Sukirno meniru pembicaraan Camat.
Sukirno dan petani lainnya menunggu waktu selama tiga hari kepada Korluh untuk bisa mempertemukan Agus Suwito dan para anggota yang belum mendapatkan anggaran Oplah untuk petani.
“Kami anggota Poktan yang merasa dirugikan meminta kepada pak Feri agar bisa menyelesaikan persoalan ini, kami beri senggang tiga hari. Jika pak Feri tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, jangan salahkan kami akan bertindak lebih dari pada meminta transpan data, kami akan bergerak secara hukum,” tegasnya.
Sukirno mengatakan, bahwa dirinya dan petani lainnya belum menerima anggaran oplah yang di salurkan pemerintah untuk petani melalui Gapoktan Margo Rukun.
“Saya sendiri dan banyak rekan petani lainnya belum menerima anggaran Oplah tersebut, memang ada yang beberapa yang menerima ada yang di kasih Rp500 ribu ada yang Rp 1juta, makanya saya pertanyakan kepada Ketua Gapoktan,” ungkapnya.
Sukirno menjelaskan, bahwa permasalahan ini sudah dilakukan mediasi beberapa kali, namun Agus Suwito memilih untuk tidak transparan terkait dengan data pengajuan dan yang menerima anggaran oplah tersebut.
“Permasalahan ini sudah dilakukan mediasi beberapa kali, tapi Agus ini tetap tidak mau membuka datanya. Meski waktu itu di forum ada pak Camat, anggota DPRD, Korluh, Kapolsek dan Pak Kadis,” jelasnya.
Masih kata Sukirno, bahwa petani yang berhak menerima anggaran oplah tersebut 187 orang, namun hingga saat ini masih banyak yang tidak menerima.
Sukirno bersama petani lainnya yang belum menerima anggaran oplah meminta peran pemerintah dalam hal ini Bupati Lampung Timur Hj. Ela Siti Nuryamah untuk membantu menyelsaikan masalah ini.
“Kami berharap Bupati juga bisa membantu menyelsaikan permasalah ini. Kami juga tidak mau masalah ini terus berlartut -larut, kami juga berencana akan menempuh jalur hukum dan kami siap untuk itu,” pintanya. (Muntiri)