Daerah  

Kasus Bullying SMPN 1 Waway Karya, PWDPI Segera Adukan Ke Disdik Lampung

Ketua DPC PWDPI Lampung Timur M. Dahlan, (foto: doc)

LAMPUNG TIMUR – Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) DPC Lampung Timur, Senin (24/2) kembali mendatangi kantor Dinas Pendidikan Lampung Timur untuk meminta konfirmasi terkait kasus bullying di SMPN 1 Waway Karya kepada Kepala Dinas Marsan.

Ketua DPC PWDPI Lampung Timur M. Dahlan mengatakan, bahwa saat mendatangi kantor Dinas Pendidikan dirinya kembali tidak bisa bertemu dengan Kadis Marsan.

“Menurut beberapa pegawai mengatakan bahwa Pak Kadis dan Pak Prapto Kabid tidak ada di kantor, sedang ada acara keluar,” ungkap M. Dahlan, Selasa (25/2/2025).

Menurut M. Dahlan, jika Dinas Pendidikan tidak bisa tegas dalam menangani kasus bullying di SMPN 1 Waway Karya, PWDPI akan mengadukan kasus tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

“Jika tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten Lampung Timur terutama dari Kepala Dinas Marsan, saya akan adukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung sebab kejadiannya sudah beberapa bulan lalu sampai saat ini belum ada tindakan tegas terhadap pelaku bullying tersebut,” terang M. Dahlan.

Mastur orang tua korban mengatakan, jika anaknya R (Alm) menjadi salah satu korban dari kelalaian pihak sekolah, apa lagi kejadian serupa sudah sering terjadi di sekolah yang terletak di Jalan Merdeka Nomor 7 Kelurahan Suberejo, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur.

“Iya mas, sudah dua kali ini saya juga denger saya gak habis pikir, dulu saya denger anak dari Rawa Kemang yang hampir buta dan terjadi nya di sekolahan juga. Yang ini terjadi lagi di sekolahan, nah yang saya gak habis pikir terjadi nya dengan anak saya, bukan lagi cidera bahkan meninggal dunia,” ungkap Mastur, Jum’at (14/2).

Selain itu, Tokoh Masyarakat Sidorahayu meminta agar Dinas Pendididikan Kabupaten untuk melalukan investigasi terhadap kasus tersebut.

Alfiansyah, yang juga pernah menjabat Anggota DPRD Lampung Timur itu sangat menyangkan terjadinya bullying pada dua bulan yang lalu di SMPN 1 Waway Karya.

“Saya sangat menyayangkan, sebab SMPN 1 Waway Karya ini aset untuk mendidik anak- anak kita, saya berharap masalah ini segera segera di investigasi, bila perlu oknum -oknum yang tidak bertanggung jawab itu dicopot, masih banyak ASN yang mau mengabdi dengan baik di dunia pendidikan,” ungkap Alfiansyah, saat ditemui di kediamannya. Jum’at (21/2).

Masih kata Alfiansyah, seingatnya dulu pernah terjadi kasus bullying di SMPN 1 Waway Karya, siswa hanya mengalami luka lebam.

“Saya mohon kepada Dinas Pendidikan untuk segera melakukan investigasi bila perlu di audit, kenapa bisa terjadi seperti ini. Dulu dimasa saya masih menjabat anggota Dewan, warga saya sendiri menjadi korban bullying di sekolahan ini sampai sekeliling mata lebam, ini terjadi lagi hingga menyebabkan meninggal dunia,” jelasnya.

“Aparat penegak hukum saya harapkan bisa menindak tegas terkait kasus bullying ini dan juga kelalaian sekolah ya di non aktifkan saja jika guru nya yang lalai, dan Kepala Sekolah yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini, masih banyak kok ASN yang mau mengabdi,” timpalnya. (Muntiri)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

48 − = 39