GP Nusantara Soroti Proyek Jembatan Kali Beronjong Milik PTPN 1 di Unit Way Lima

GP Nusantara DPD Lampung soroti Jembatan Kali Beronjong PTPN Unit Way Lima, (foto: red)

BANDAR LAMPUNG – Gerakan Persada Nusantara (GP Nusantara) DPD Lampung angkat bicara terkait proyek perbaikan Jembatan Kali Beronjong dengan nilai Rp841 juta milik PTPN 1 Regional 7 Unit Way Lima di Desa Cipadang, Kecamatan Gedong Tataan Pesawaran.

Ketua DPD GP Nusantara Lampung Rifky Indrawan mengatakan, sangat miris melihat hasil proyek yang menggunakan anggaran dari negara dengan nilai fantastis.

“Kita melihat secara langsung hasil dari proyek perbaikan Jembatan Kali Beronjong sangat miris, padahal perbaikan tersebut menggunakan anggaran yang cukup besar, karena ini merupakan perusahaan BUMN tentu menggunakan uang negara,” ungkapnya.

Menurut Rifky Indrawan, seharusnya PTPN 1 tidak menerima hasil proyek perbaikan jembatan yang dikerjakan oleh kontraktor, jika hasilnya tidak sesuai dengan nilai anggaran yang di gelontorkan.

“Harusnya PTPN tidak menerima saat PHO (Provisional Hand Over) jebatan nya saja sempat buka tutup, hanya motor yang di perbolehkan melintas. Harusnya dengan nilai tersebut bisa membuat jembatan dengan hasil yang lebih bagus,” terangnya.

Rifky Indrawan juga merasa heran dengan PTPN 1 Regional 7 yang hanya diam saja, seolah menerima hasil dari perbaikan Jembatan di Unit Way Lima yang sedang ramai jadi perbincangan.

“Ini pihak perusahaan justru diam, kalau sudah PHO atau serah terima harusnya tanggung jawab kontraktor bukan perbaikan lagi. Ada apa ini dengan PTPN, apakah tidak tahu atau justru lebih tahu,” cetusnya.

Saat dikonfirmasi radarkota.id, di kator direksi PTPN 1 Regional 7, Manager Humas Andi Firmansyah belum bisa memberikan jawaban lebih terkait proyek perbaikan jembatan kali Beronjong di Unit Way Lima tersebut.

“Saya minta waktunya, nanti saya tanyakan dulu kepada pihak – pihak terkait, nanti saya akan informasikan kembali secepatnya,” kata Andi. Senin (3/2) lalu.

Kamis (6/2) radarkota.id kembali ke menghubungi via pesan WhatsApp.

“Wa’alaikum salam.wr.wb sy sdng diluar kantor bang… sy sdng menunggu konfirmasi bagian terkait nih bg,” pesannya.

Jum’at (7/2) radarkota.id kembali ke kantor direksi PTPN 1 Regional 7 untuk konfirmasi namun informasi dari petugas jaga belum bisa menemui hanya mengirimkan pesan WhatsApp.

“Sy akan krm kn secepatnya bang,” pesannya.

Berdasarkan informasi, jika proyek tersebut di kerjakan oleh CV Jaya Nawawi yang berdomisili di Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung, dengan nilai anggaran proyek fantastis mencapai Rp841 juta lebih hanya untuk pengerjaan separuh jembatan dan pebuatan beronjong saja.

“Kalau Direktur CV nya itu namanya MBA, tapi yang menjalankan proyek nya F ini, infonya mereka masih keluarga, yang tahu kerjaan itu ya si F,” ungkap sumber yang enggan ditulis namanya. Rabu (12/2) lalu.

Sumber juga membenarkan, jika tiang pondasi jembatan mengalami patah atau bergeser dan sudah tutup dengan acian semen.

“Kemarin di tutup itu karena patah apa geser gitu, karena kelihatan retak nya jadi sama tukang di aci pakai semen biar gak kelihatan lagi,” terangnya.

Sumber juga mengungkapkan banyak kejanggalan dalam proyek perbaikan jembatan untuk kebutuhan perkebunan milik BUMN tersebut.

“Kalau pondasi tiang jembatan memang tidak pakai cakar ayam hanya pakai besi yang di tancapkan saja tiga baris kemudian di tumpuk batu hingga ke atas, itu nguruk batunya ngambil dari kali tidak beli, kan gak boleh harus ada izin lagi, ini saja sudah masalah,” kata sumber.

“Batu yang digunakan untuk beronjong, harusnya pakai batu kali, ini pakai batu gunung kan gak sesuai, gimana mau bagus itu beronjong, kena air naik ya geser semua, makanya lihat saja berongga semua beronjongnya,” timpal sumber. (Red)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

58 − 50 =