Kontor Redaksi Tempo Kembali di Teror, Noel: Perbuatan Biadab

Bangkai tikus yang dikirimkan ke Kantor Redaksi Tempo, (foto: istimewa)

JAKARTA – Belum tuntas kasus teror kepala babi, kantor redaksi Tempo kembali mendapat teror dari orang tak dikenal. Kali ini Tempo diteror dengan bungkusan berisi bangkai tikus dengan kepala terpenggal.

Dikutip dari tempo.co, bungkusan bangkai tikus dengan kepala dipenggal dilempar seseorang ke dalam area kantor Tempo pada pukul 02.11 WIB, Sabtu (22/3) kemarin.

Agus, petugas kebersihan Tempo, menemukan kardus berisi enam ekor tikus dengan kepala terpenggal  (22/3) pukul 08.00 WIB.

Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, teror bangkai tikus itu dilakukan orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat Jakarta Selatan.

Petugas keamanan Tempo menduga kotak bangkai tikus itu dilempar dan mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum jatuh di aspal karena ada jejak baret pada mobil yang kena lemparan kotak tikus itu.

Masih dikutip dari tempo.co, Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi Tempo. 

Soalnya, sebelum bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror “sampai mampus kantor kalian”.

“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi stop tindakan pengecut ini.” katanya, dikutip dari tempo.co.

Diketahui, KKJ dan redaksi Tempo telah melaporkan kasus teror kepala babi ke Mabes Polri. Mabes Polri juga telah mengirim anggotanya untuk menyelidiki teror bangkai tikus ini.

Kutipan dari detiknews, Immanuel Ebenezer atau Noel selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) mengutuk keras aksi tersebut.

“Saya mengutuk pelaku teror terhadap majalah Tempo. Saya tidak pernah setuju cara-cara biadab seperti itu,” ujar Noel dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

Noel mengatakan pers nasional sudah bersusah payah turut serta membangun demokrasi di Indonesia. Pers, katanya, adalah pilar keempat demokrasi.

“Dalam semua sequence (urutan) perjuangan demokrasi nasional, pers sebagai pilar demokrasi keempat, selalu menjadi katalisator. Maka teror terhadap majalah Tempo adalah perbuatan biadab,” tegasnya. (*)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 4 = 6