Kasus Pertamina, Kejagung Pastikan Adanya Tersangka Baru

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, (foto: istimewa)

JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan tidak akan berhenti pada sembilan orang yang telah di tetapkan sebagai tersangka. Hal tersebut di ungkapkan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin saat wawancara dengan reporter Kompas Tv pada Jum’at (14/3/2025) kemarin.

“Gak mungkin hanya sembilan orang, pasti itu akan bertambah lah, tapi tunggu dulu sabar, biarkan kami bekerjanya sistemik. Jadi tidak harus kesini manggil ini manggil ini lagi, kan cepat pelaksanaan nya. Kita akan buktikan kepada masyarakat kita profesional,” ungkapnya.

Jaksa Agung memastikan jika dalam kasus Pertamina yang ditanganinya saat ini tidak ada pihak yang intervensi.

“Untuk saat ini tidak ada (intervensi_red), bagi saya siapa pun yang terlibat jangan coba coba, saudara saya jika terlibat saya cegurin, saya tidak ada beban yang pasti,” tegasnya.

Kejagung menetapkan total sembilan orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina periode 2018-2023.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar menyebut sembilan orang tersangka itu terdiri dari enam pejabat Pertamina Patra Niaga dan tiga dari pihak swasta.

Adapun dua tersangka baru yang ditetapkan Kejagung yakni Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne selaku VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga.

Berikut daftar lengkap sembilan tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah Pertamina:

1. Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.

2. Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

3. Yoki Firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping.

4. Agus Purwono selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International.

5. Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficialy Owner PT Navigator Khatulistiwa.

6. Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT. Jenggala Maritim.

7. Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak.

8. Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.

9. Edward Corne selaku VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga.

Kejagung menyebut total kerugian negara dalam perkara korupsi ini mencapai Rp193,7 triliun. Rinciannya yakni kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri sekitar Rp35 triliun, kemudian kerugian impor minyak mentah melalui DMUT/Broker sekitar Rp2,7 triliun.

Selain itu kerugian impor BBM melalui DMUT/Broker sekitar Rp9 triliun kerugian pemberian kompensasi (2023) sekitar Rp126 triliun dan kerugian pemberian subsidi (2023) sekitar Rp21 triliun.

Jumlah kerugian itu merupakan perhitungan kerugian satu tahun. Belum diketahui total sesungguhnya kerugian yang dialami negara. (*)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

26 − = 24