LAMPUNG TIMUR – Proyek P3A atau Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi di Desa Bojong Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur disoal warga.
Pantauan tim media ke lokasi pekerjaan tidak ditemukan papan nama proyek sehingga tidak terlihat berapa nilai anggaran yang digunakan, telihat juga material paving block kondisinya terlihat kurang baik.
Salah satu sumber media ini mengatakan, jika pembuatan paving block untuk proyek P3A tersebut menggunakan adukan yang tidak sesuai standarnya.
“Kalau untuk paving itu adukannya satu sak semen lawan pasir lima arco, kemudian di campur split atau koralnya 3 arco. Kalau untuk upah yang membuat paving Rp 3 ribu per bijinya,” kata sumber yang enggan ditulis namanya, Kamis (25/9/2025).
Ia juga menyangkan, kondisi paving yang kurang baik sebelum dipasang, di hawatirkan akan berimbas pada kuwalitas hasil dan umur proyeknya kedepan.
“Paving yang belum terpasang aja sudah banyak yang patah, apa lagi nanti kalau sudah di pasang, mau jadi apa itu proyek yang menggunakan dana Pemerintah ini,” cetusnya.
Sementara itu, BG pemborong Proyek P3A di Desa Bojong Kecamatan Sekampung Udik kepada tim media ini mengatakan dirinya belum bisa dikonfirmasi untuk bertemu di karenakan masih ada keperluan sekolah anaknya.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan aparat penegak hukum maupun dinas terkait untuk turun ke lapangan guna melihat dan mengkroscek pekerjaan yang menggunakan anggaran dari pemerintah tersebut.
Warga berharap proyek P3A bisa dikerjakan dengan kualitas yang baik, karena tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja irigasi, mendukung ketahanan pangan, meningkatkan ekonomi, dan kesejahteraan para petani. (Muntiri)